Kebutuhan akan efisiensi dan efektivitas bagi pengguna tol sangat perlu diutamakan, terlebih keberadaan jumlah kendaraan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Bali makin hari makin meningkat. Maka dari itu, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mulai gencar mengimplementasikan sistem transaksi tol yang bebas antri dan aman bagi penggunanya, dengan tujuan dapat menciptakan kelancaran berkendara di jalan tol.
Multi Lane Free Flow (MLFF) dalam awal pembangunan akan difokuskan berdasarkan lingkup wilayah dan tidak per ruas tol. Untuk itu, wilayah Jabodetabek yang akan menjadi perhatian khusus dalam penerapannya, mengingat tingkat kesibukan dan mobilitas tinggi yang terjadi. Untuk mengetahui apa pengertian serta cara kerja sistem transaksi Multi Lane Free Flow tersebut, berikut penjelasannya.
Pengertian Multi Lane Free Flow
Indonesia berencana menerapkan sistem pembayaran tol tanpa memberhentikan kendaraan, yang dikenal dengan Multi Lane Free Flow atau disingkat MLFF.
Multi Lane Free Flow atau MLFF merupakan inovasi berupa sistem pembayaran nontunai yang menciptakan efisiensi, efektivitas, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna tol di Indonesia. Berbeda halnya dengan radio frequency identification yang terpasang di kendaraan, teknologi transaksi Multi Lane Free Flow (MLFF) ini mengandalkan aplikasi pada smartphone khususnya bagi pengguna tol.
Dikutip dari berbagai informasi portal berita, “Keputusan implementasi diperkirakan di bulan Maret 2022 untuk fase pertama dari total 40 ruas jalan tol yang akan mengadopsi sistem Multi Lane Free Flow (MLFF). Kemudian, untuk penerapan uji coba akan dilakukan secara bertahap dengan target penerapan secara menyeluruh di tahun 2023.”
Cara Kerja Multi Lane Free Flow
Sistem transaksi MLFF tentu akan sangat berbeda dengan pembayaran konvensional pada umumnya. Oleh karena itu, sistem ini dapat memangkas waktu antrian kendaraan. Sebagai contoh ketika Trada Family memasuki gardu tol dan mengharuskan antri untuk tap-in kartu elektronik, nah dalam waktu antrian tersebut bisa menyebabkan kendaraan lainnya terhambat dan menimbulkan antrian panjang, belum lagi permasalahan bottleneck di gardu tol.
Karena permasalahan tersebut, sistem transaksi MLFF inilah diciptakan, tentunya sebagai solusi akan efisiensi waktu dan efektivitas khususnya bagi pengguna tol. Perlu diketahui, sistem transaksi MLFF ini menerapkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang mana akan terkoneksi melalui aplikasi di smartphone. Global Positioning System (GPS) yang tersemat di smartphone akan menentukan lokasi pengguna tol secara akurat dan dalam proses map-matching akan berjalan di central system.
Berbicara perbandingan efisiensi waktu pembayaran tol, jika melakukan transaksi secara konvensional bisa memakan waktu hingga 10 detik. Lalu sistem tap-in kartu elektronik bisa mengurangi waktu transaksi hingga 4 detik. Maka dari itu, penggunaan transaksi MLFF tentunya memiliki manfaat sangat besar karena bisa memangkas waktu antrian menjadi nol detik.
Namun, dengan diterapkannya teknologi MLFF di Indonesia, pengguna tol tidak perlu lagi berhenti di gardu tol apalagi mengantri saat melakukan transaksi tap-in kartu elektronik. Melainkan, saat kendaraan melewati sistem transaksi MLFF, saldo uang elektronik yang ada pada aplikasi di smartphone akan langsung otomatis berkurang saldonya. Selain itu, kendaraan yang tidak perlu melakukan pemberhentian juga dapat mengurangi polusi dan emisi karbon hingga 35 persen.
Nah, bagi Trada Family yang biasa menggunakan jalan tol untuk menuju tempat beraktivitas, harus bersiap dengan adanya uji coba penerapan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) mendatang.